Tulung - Malam ini, seperti biasa, rasa syukur bercampur bahagia menyambut jadwal Ngaji Tani di basecamp Kecamatan Tulung—kegiatan yang sudah menjadi nafas setiap Kamis malam sejak Agustus 2021. Dari yang awalnya hanya tiga orang duduk santai dalam forum jagongan, kini kami telah berkembang menjadi komunitas kecil yang solid, berjumlah sekitar 25 jiwa. Dari kebersamaan itu, lahir kelompok ternak Barokah Farm yang akhirnya dipercaya oleh Pemerintah Desa Bono untuk mengelola anggaran ketahanan pangan demi pemeliharaan domba.
Sekarang, anggota aktif tinggal sebelas orang, dan Ngaji Tani kami pun berkeliling bergantian, menyemai ilmu dan semangat dari satu tempat ke tempat lain. Itulah secuil cerita dan sejarah tentang Ngaji Tani basecamp Tulung, yang menjadi ruang pertemuan para petani muda di Desa Bono.
Setelah shalat Isya, saya berangkat menuju lokasi, jaraknya sekitar 7 kilometer dari rumah. Alhamdulillah, cuaca malam ini bersahabat, mendukung perjalanan yang saya lalui dengan tenang. Di tengah perjalanan, saya menyempatkan diri mampir ke rumah salah satu pelanggan yang memesan stiker produk UMKM-nya. Titipan kecil itu saya antarkan dengan penuh rasa syukur.
Perjalanan dilanjutkan dengan lancar, hingga akhirnya saya tiba di rumah saudara Luqman, yang kebetulan menjadi tuan rumah malam ini. Obrolan ringan pun mengalir, membahas persiapan jualan domba dan kambing qurban yang sudah dekat. Suasana hangat dan penuh canda tawa mengiringi kami sampai pukul 20.35, saat semua sudah berkumpul, dan Ngaji Tani resmi dimulai.
Materi malam ini begitu mendalam, membahas ayat-ayat pentahapan pertanian dari kitab Ngaji Tani karya Al-Faqir Durrul Izza Al-Fatawi, rujukan utama kami para petani muda di Klaten sejak awal. Selama 30 menit kami merenungi dan mendalami ilmu itu, lalu diskusi berlanjut tentang pengolahan lahan dan kaitannya dengan tingkat produktivitas.
Satu hal menarik yang mengusik pikiran kami adalah tentang tanah yang dibiarkan terbuka dan tidak dikelola —di satu sisi dianggap kurang baik, tapi di sisi lain bisa menjadi sumber pakan bagi ternak. Sebuah dualisme yang membuka cakrawala pandang kami, menantang cara pikir dan langkah ke depan.
Sayangnya, malam ini saya harus pamit lebih dulu karena ada agenda lain yang menunggu. Namun sebelum pulang, saya sempat mengambil pesanan pupuk sebanyak lima sak dari pelanggan di Jogja. Pupuk organik hasil riset yang sudah kami produksi sejak 2022, dan bisa dilihat informasinya di situs resmi kami https://www.pupukorganikklaten.com/.
Setelah semua beres, mobil melaju perlahan menembus gelapnya malam, mengantar saya pulang dengan hati yang penuh syukur dan harapan. Sampai jumpa di Ngaji Tani berikutnya, di mana ilmu dan kebersamaan selalu tumbuh, menyemai masa depan petani muda Indonesia.